Tugas
II
Eksplorasi
Sumber Daya Hayati Laut
Penjelasan
Mengenai
Ikan
Pelagis dan Ikan Demersal serta
Biota
Laut yang Dilindungi
OLEH
:
NIRWAN
L
111 09 277
JURUSAN ILMU
KELAUTAN
FAKULTAS ILMU
KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
Ikan
Pelagis dan Ikan Demersal serta Biota Laut yang Dilindungi
A.
IKAN PELAGIS
Ikan pelagis (pelagic fish) disebut
juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di jaringan tubuh mereka
dan dalam rongga perut di sekitar usus. fillet mereka mengandung hingga 30
persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam dan antar spesies.
Contohnya termasuk tengiri, marlin, wahoo, tuna, sarden, salmon, trout, ikan
teri, dan barakuda.
- Ikan
pelagis kecil misalnya : teri, lemuru, tembang, japuh, kembung. Ditangkap
dengan alat penangkap berupa jaring, seperti jaring insang, jaring
lingkar, pukat cincin, payang, bagan, pukat tepi dan pakaya.
- Ikan
pelagis besar: Ikan tuna, cakalang dan cucut ditangkap dengan teknik
memancing: pancing trolling atau tonda
- Ikan
pelagis kecil biasa berada di tubiran karang dan selalu berpindah tempat.
- Ikan
pelagis besar biasanya dapat ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran
dimana arus hangat dekat perairan pantai. Juga ditemukan di laut terbuka dengan
suhu yang berubah ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di terumbu
yang dalam.
B.
IKAN DEMERSAL
Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal
adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat
dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat
tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar
(bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya.
Menurut Aoyama (1973) ikan dasar memilki sifat ekologi yaitu sebagai berikut:
1. Mempunyai
adaptasi dengan kedalaman perairan
2. Aktifitasnya
relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang lebih sempit jika
dibandingkan dengan ikan pelagis
3. Jumlah
kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis
4. Habitat
utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis diantaranya berada
di lapisan perairan yang lebih atas.
5. Kecepatan
pertumbuhannya rendah
6. Komunitas
memiliki seluk beluk yang komplek
7. Dibanding
sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal relatif lebih kecil
akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi
Ikan demersal tersebar di seluruh perairan Indonesia, terutama di paparan Sunda
dan Laut Arafura dengan kecenderungan kepadatan sediaan potensi tinggi di
daerah pantai.
Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh
factor oseanografi seperti : suhu, salinitas, arus, bentuk dasar perairan.
Jenis ikan ini pada umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau
lumpur berpasir (Dwiponggo et al, 1989 vide Suharto, 1999). Perikanan demersal
Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan (multi species) yang dieksploitasi
dengan menggunakan berbagai alat tangkap (multi gear).
Hasil tangkapan ikan demersal pada
umumnya terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut
tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain : kakap merah/bambangan
(Lutjanus spp), peperek (Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi
(Nemipterus spp), kuniran (Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal
(Pampus spp) dan lain-lain.
C. Biota Laut
yang Dilindungi
Biota yang dilindungi adalah : jenis-jenis mahluk
hidup yang dilindungi, baik yang berada di darat maupun yang berada di laut
Mengapa dilindungi :
• Sulit berkembang biak
• Populasinya menurun drastis
• Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu
• Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat
Dasar-dasar peraturan
• UU Kehati No. 5 Tahun 1994 Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem
• UU Konservasi No. 5 Tahun 1990 : Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin, dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Jenis-jenis biota laut yang dilindungi :
1. Reptilia laut
• Penyu Tempayan (Caretta caretta
• Penyu Hijau (Chelonia mydas
• Penyu Belombing (Dermochelys coriaceae)
• Penyu Sisik (Eretmochelysimbricata)
• Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea
• Penyu Pipih (Natator depressa)
• Sulit berkembang biak
• Populasinya menurun drastis
• Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu
• Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat
Dasar-dasar peraturan
• UU Kehati No. 5 Tahun 1994 Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem
• UU Konservasi No. 5 Tahun 1990 : Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin, dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Jenis-jenis biota laut yang dilindungi :
1. Reptilia laut
• Penyu Tempayan (Caretta caretta
• Penyu Hijau (Chelonia mydas
• Penyu Belombing (Dermochelys coriaceae)
• Penyu Sisik (Eretmochelysimbricata)
• Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea
• Penyu Pipih (Natator depressa)
2.
Mamalia
• Paus Biru (Balaenopthera musculus)
• Paus Bersirip (Balaenopthera physalus)
• Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae)
• Paus Lemak (Cetacea)
• Lumba-lumba air laut (dolphinidae
• Duyung (Dugong dugon)
• Lumba-lumba (ziphidaee)
• Paus Biru (Balaenopthera musculus)
• Paus Bersirip (Balaenopthera physalus)
• Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae)
• Paus Lemak (Cetacea)
• Lumba-lumba air laut (dolphinidae
• Duyung (Dugong dugon)
• Lumba-lumba (ziphidaee)
3. Pisces
• Coelacanth fish (Latimeria chalumnae)
·
Ikan Napoleon (Cheilinus
undulates)
·
Ikan Kerapu Bebek
(Chromilepthes altivelis)
4. Moluska
• Kima Raksasa, Kima Kuku Beruang (Hippopus hippopus)
• Kima Cina (Hippopus porcellanus)
• Kepala Kambing (Cassis cornuta)
• Triton Terompert (Charonia tritonis)
• Nautilus Berongga (Nautilus pompillus)
• Troka, Susu Bunder, Lola Merah (Trochus niloticus)
• Batu Laga, Siput Hijau (Turbo Marmoratus)
• Kima Raksasa, Kima Kuku Beruang (Hippopus hippopus)
• Kima Cina (Hippopus porcellanus)
• Kepala Kambing (Cassis cornuta)
• Triton Terompert (Charonia tritonis)
• Nautilus Berongga (Nautilus pompillus)
• Troka, Susu Bunder, Lola Merah (Trochus niloticus)
• Batu Laga, Siput Hijau (Turbo Marmoratus)
5. Anthozoa
• Akar Bahar
• Akar Bahar
·
Koral Hitam (anthiphates spp.)
• Ketam Kelapa (Birgus Latro)
• Ketam Tapak Kuda (Tachipleus gigas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar