Social Icons

Pages

Senin, 03 September 2012

Cumi-Cumi Raksasa Miliki Alat Kelamin Terpanjang di Dunia


Para ilmuwan terkejut begitu mengetahui alat kelamin cumi cumi ternyata sepanjang tubuhnya sendiri. Dan ini merupakan alat kelamin terpanjang di dunia bila dibandingkan dengan porsi tubuh masing-masign.
Adalah Dr Alexander Arkhipin, pakar perikanan laut dalam dari Departemen Perikanan Pemerintah Kepuluauan Falkland (Malvinas) yang berbasis di Stanley, menemukan seekor cumi raksasa sedang ereksi.

Alat kelamin cumi jantan itu sepanjang tubuhnya sendiri termasuk lapisan bagian luar tubuh, kepala dan guritanya. Ilmuwan baru pertama mengetahui adanya kelamin jantan yang sedang ereksi sepanjang tubuhnya itu.
Alat kelamin cumi jantan itu sepanjang tubuhnya sendiri termasuk lapisan bagian luar tubuh, kepala dan guritanya. Ilmuwan baru pertama mengetahui adanya kelamin jantan yang sedang ereksi sepanjang tubuhnya itu.
Cumi cumi jenis laut dalam itu menggunakan penisnya untuk membuahi cumi betina dengan cara menyemprotkan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina. Peneliti Malvinas melihat bagaimana cumi raksasa melaksanakan kawin di dalam laut.
“Ikan cumi-cumi dewasa itu ditangkap saat penelitian di laut dalam di Pantagonia. Kami mengambil ikan cumi-cumi itu dari alat penangkap dalam keadaan hampir mati sementara gurita-nya masih bergerak, dan alat-kelamin pada kulitnya mengecil dan membesar,” kata Dr Alexander dikutip BBC, Rabu (7/7).
Ketika peneliti membuka cumi cumi itu, tampak ada alat kelamin yang hanya sedikit mencuat dari bagian tubuhnya. Tiba-tiba alat kelamin itu mengalami ereksi. Anehnya, alat kelamin itu cepat memanjang mencapai 67 cm, sama dengan panjang tubuhnya secara keseluruhan, papar dokter tersebut. Dan temuan ini mengejukan banyak pakar ikan laut dalam.
Para pakar biologi lebih banyak mengetahui kebiasaan kawin kelompok cephalopods, atau kelompok ikan cumi-cumi laut dangkal dan ikan gurita
Ikan tersebut menggunakan lapisan badan bagian luarnya untuk bergerak dengan dorongan semprotan air, dan untuk bernafas, dan ikan-ikan ini juga harus menyembunyikan organ-organ seksualnya dalam struktur tubuhnya itu. Dan hal inilah yang bisa memicu ikan cumi-cumi jantan menyemprotkan sperma ke tubuh betina.
Bagaimana ikan ini bisa menyalurkan spermanya keluar bagian luar tubuhnya itu, dan bagaimana pula sperma tersebut bisa tetap berada di sana sementera air dengan deras mengalir melalui rongga lapisan tubuh bagian luar sehingga ikan cumi-cumi betina bisa pula bergerak dan bernafas.
Kelompok ikan cumi-cumi air-dangkal memiliki satu gurita khusus untuk melakukan tugas itu. Ikan cumi-cumi jenis air dangkal ini memiliki alat kelamin berukuran pendek yang menghasilkan sperma, kemudian salah satu dari delapan guritanya mengalihkan sperma ini ke bagian penerima ikan cumi-cumi betina.
Bagian penyimpan sperma ini terletak badan kulit dan bagian dalam. Ikan cumi-cumi air-dalam menggunakan metoda yang lebih primitif, yang melibatkan penyemprotan sperma ke dalam tubuh ikan cumi-cumi betina. (*)

Dari Laut Kita Bangkit ( Kebangkitan Nasional)

Mengagali lapis demi lapis lintasan sejarah perjuangan bangsa, meminjam istilah Yudi latif dalam bukunya Negara Paripurna ternyata salah satu warisan terbaik para pendiri bangsa adalah politik harapan, bukan politik ketakutan. Republik ini berdiri atas tiang harapan: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Di tiang harapan itulah, pengalaman menjadi Indonesia menunjukan semangat perjuangan memiliki kekuatan yang tidak terbatas untuk menghadapi berbagai rintangan, semangat tersebut menyalakan harapan yang kemudiaan berubah menjadi kenyataan yakni kemerdekaan indonesia. Namun politik harapan bukanlah hadir dalam ruang waktu yang kosong, melainkan hadir di arus kegelisahan elemen bangsa melihat kondisi yang ada. salah satunya, politik harapan itu hadir dalam momentum kebangkitan nasional yang diperingati setiap 20 mei tiap tahunya.
Lebih dari se-abad lalu benih-benih pergolakan untuk mencapai kemerdekaan berupa nasionalisme indonesia mulai tumbuh di kalangan para pendiri republik. Benih-benih itu pula kemudian tumbuh menjadi pohon kemerdekaan hingga pada satu titik kita harus insaf bagi mana mengisi kemerdekaan tersebut agar tiang harapan bangunan republik lainnya tetap kokoh berdiri yakni masyarakat adil dan makmur artinya kesejahteraan bagi masyarakat indonesia. Persoalanya saat ini,untuk mencapai kejayaan republik dari titik mana arah pembangunan diarahkan agar tetes demi tetes air kesejahteraan menetes ke kantong-kantong ekonomi masyarakat indonesia.
Sejarah pembangunan pasca-kemerdekaan seharusnya memberikan pembelajaran dan membuka mata segenap elemen bangsa, ketika pembangunan kita seolah timpang dan terkesan melupakan kekayaan dan potensi lautan indonesia yang besar. Pembangunan yang terkesan lebih berat kepada daratan, pada satu sisi telah meninggalkan jati diri republik sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang nomor dua setelah kanada, dua pertiga wilayahnya berupa Perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas, teluk dan selat yang luasnya 3,1 juta km2.
Selain itu, Indonesia juga mempunyai hak pengelolaan dan pemanfaatan ikan di Zona Ekonomi Ekslusive (ZEE) sekitar 2,7 juta km2, sehingga luas wilayah laut yang dapat dimanfaatkan sumberdaya alam hayati dan non hayati di perairan yang luasnya sekitar 5,8 juta km2, dengan Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau. Diperkirakan Potensi Perikanan laut Indonesia berkisar 6,25 juta ton, terdiri atas 4,4 juta ton per tahun berasal dari perairan territorial dan perairan wilayah serta 1,85 juta ton per tahun dari perairan ZEEI (Zona  ekonomi eksklusif Indonesia)
Kenyataan mengenai kekayaan laut indonesia seharusnya dapat membawa republik ini keluar berbagai krisis multidimensi, namun kenyataan ini seolah berbanding terbalik dari realitas yang ada disaat kita cermati pidato Fadel Muhammad sebelum dilantik menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia yang mencapai lebih dari 30 juta jiwa, 60 persen di antaranya terkonsentrasi di wilayah pesisir. Kenyataan tersebut seolah membenarkan adegium yang mengatakan bahwa Negara yang kaya akan potensi sumber daya alam cenderung masyarakatnya miskin.
Selain itu, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap sumber daya tersebut republik ini pun masih terlantung-lantung.Ini dapat dilihat dalam kasus pencurian ikan yang kian marak di perairan indonesia dalam perhitungan KKP (kementrian kelautan dan Perikanan) kerugian Negara akibat kegiataan tersebut sebesar Rp 30 triliun/tahun. Kerugian Negara sebesar Rp 30 triliun/tahun bukanlah jumlah yang sedikit. Secara ekonomi dengan jumlah dana yang begitu besar, dana tersebut dapat dipakai untuk program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Melacak dari penyebab persoalan terkait dengan pengawasan laut ini, dalam catatan The Military Balance IISS (2008), jumlah frigat yang kita miliki tanpa memperhitungkan umurnya hanya 11 unit, sementara kapal patroli dan kapal yang punya kemampuan tempur pantai hanya 41 unit. Dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km dan luas laut 5,8 juta km2 sangat sulit untuk menjaga laut Indonesia.
 
Kebutuhan ideal untuk menjaga wilayah laut kita, dapat dihitung dari luas wilayah dibagi dengan kemampuan jelajah kapal. Bila sebuah frigat bisa mengawasi luas 300.000 km, kebutuhan kapal jenis ini adalah hampir 20 unit. Sementara untuk kapal patroli yang masing-masing punya jelajah pengawasan 50.000 km, yang dibutuhkan adalah 116 kapal. Dari perhitungan ini jelas jumlah armada untuk mengawasi kedaulatan dan pengawasan akan pencurian ikan di laut kita sangat minim.
Namun ada hal yang lebih memperhatinkan terkait dengan kondisi perikanan kita saat ini,setelah implementasi CAFTA di sektor perikanan menjadi tonggakkembalinya kekuatan asing dalam menguasai sektor perikanan. Analisis ini dikemukakan oleh suhana dalam tulisanya di harian Sinar Harapan (Ekonomi Perikanan, CAFTA, dan MEA 2015, 30/04/2011) hal ini dicerminkan dengan meningkatnya investasi asing di sektor perikanan, besarnya laju pertumbuhan impor ikan nasional dan tidak berkembangnya industri pengolahan ikan nasional
Segudang persoalan mengenai pengelolaan kawasan lautan beserta kekayaannya menjadi sebuah tugas besar dalam membangun republik kedepan. Dalam pemikiran Alfred Mahan, potensi kelautan yang dimiliki oleh satu negara harus dapat dijadikan sebagai kekuatan laut yang menjadi unsur utama kekuatan nasional. Melihat sebagaian kenyataan permasalahan sektor kelautan harusnya membuka cakrawala seluruh komponem bangsa, bahwa potensi besar sektor kelautan kita harus dibangkitkan lewat visi besar kita sebagai negeri maritim yang kuat seperti sejarah kerajaan majapahit dan sriwijaya yang pernah berjaya lewat visi maritim ini.
Di arus  momentum kebangkitan nasional inilah sejatinya visi maritim yang telah lama di lupakan dihadirkan kembali lewat politik harapan yang berbuah pada kenyataan,  republik ini dapat sejahtera dengan visi tersebut. Seperti yang di ungkapkan Yudi Latif, Indonesia adalah satu-satunya negeri di muka bumi yang menyebut negerinya dengan “ tanah air “Selama masih ada lautan yang bisa dilayari, dan selama masih ada tanah yang bisa ditanami, selama itu pula masih ada harapan untuk merebut kejayaan indonesia.

Pemijahan ikan, vivipar, ovovivipar dan ovipar


Tugas Biologi Perikanan
Pemijahan, vivipar, ovovivipar dan ovipar

PEMIJAHAN
Proses pemijahan adalah proses yang ditujukan kepada suatu spesies dalam bentuk tingkahlaku melakukan perkawinan atau pembuahan ovum oleh sperma.
Secara umum pemijahan biota akuatik dibagi dalam beberapa tahapan yaitu proses matting, proses spawning, proses pasca spawning.
Ikan matang gonad

Berdasarkan sifatnya proses pemijahan dapat berlangsung secara alamiah dan buatan :
    • Pemijahan Alami
Sepasang ataupun sekelumpok ikan yang siap memijah dan akan memijah ditaruh dalam suatu wadah kolam. Dan sudah tentu keadaan, salinitas, dan suhu sudah diatur agar sesuai dengan tempat pemijahan ikan itu yang sebenarnya. Dan saat pemijahan kolam biasanya ditutup, agar mengurai gangguan dalam pemijahan dan ikan lebih suka memijah pada tempat gelap dan hangat.
  • Pemijahan Buatan

Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk ikan betina dengan tehnik stripping/pengurutan kemudian ditampung pada suatu wadah. Lalu segera dilakukan stripping pada induk jantan untuk mengeluarkan sperma secara paksa. Telur dan sperma kemudian di satukan dalam satu wadah lalu diaduk dengan alat lembut dan halus seperti bulu ayam sehingga tercampur dan terjadi pembuahan.

Berdasarkan tehniknya, pemijahan ikan dapat dilakukan dengan 3 macam cara yaitu :
a. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia. Terjadi secara alamiah ( tanpa pemberian rangsangan hormon)
b. Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat  kematangan gonad, tapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam.
c. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta ovulasinya dilakukan secara buatan dengan tehnik stripping/pengurutan.
Ikan diberi hormon agar cepat matang gonad

Ada 3 komponen yang mempengaruhi proses reproduksi atau pemijahan pada ikan, yaitu gonad, sinyal lingkungan, dan sistem hormon dimana ketiga komponen itu saling mempengaruhi.
Fertilisasi
Fertilisasi eksternal: persatuan sperma dgn sel telur terjadi di luar tubuh
induk.Contoh: Cyprinidae, Anabantidae, Siluridae, dll.
Fertilisasi internal: sel telur bersatu dgn sperma di dalam tubuh induk).
Digunakan organ bantu pemijahan, spt: gonopodium, myxopterygium, dan
tenaculum. Contoh: Elasmobranchii, Anablepidae, Poecilidae.
Berdasarkan habitat tempat ikan memijah:
Lithophil: memijah pd dasar perairan berbatu
Psamophil: memijah di dasar perairan berpasir
Pelagophil: memijah pada kolom air di perairan terbuka
Ostracophil: memijah pd cangkang binatang yg telah mati
Beradasarkan tempat embrio berkembang & tempat terjadinya pembuahan:
Ovipar: Ikan yg mengeluarkan telur saat pemijahan
 
(ovipar)

Vivipar: Ikan yg melahirkan anaknya. Kandungan kuning telur sangat sedikit dan perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dgn placenta pd tahap awal utk mencukupi kebutuhan makanannya. Anak yg dilahirkan sdh menyerupai individu dewasa.
 
(Vivipar)



Ovovivipar:Ikan yg melahirkan anaknya. Sel telur mengandung cukup banyak kuning telur yg mencukupi kebutuhan makanan anak ikan. Induk ikan hanya menyediakan tempat perlindungan.
Contoh : Ikan Hiu
Kebanyakan hiu adalah ovovivipar, yang berarti bahwa telur dierami dan menetas didalam oviduk tubuh induknya, dimana kuning telur (yolk) menjadi nutrisi utama embrio. Hiu ovovivipar disebut juga sebagai hiu aplacental vivipar yg berarti melahirkan tanpa plasenta (ari-ari). Hiu ovovivipar ini terbagi tiga tipe.
 
embrio hiu
Perbedaan antara ikan vivipar dengan ikan ovovivipar terletak pada perkembangan telur yang dikandung dan keadaan anak-anaknya pada waktu dilahirkan.
Ikan vivipar dan ovovivipar biasanya berfekunditas kecil dan keturunannya mendapat semacam jaminan atau keyakinan dari induk untuk dapat melangsungkan awal hidupya dengan aman. Sedangkan pada ikan ovipar biasanya berfekunditas besar atau jumlah telur yang dikeluarkannya besar disebabkan untuk mengimbangi tekanan keadaan sekelilingnya dari hal yang tidak lazim terutama dari serangan predator. Hal ini menunjukkan bahwa ikan vivipar dan ovovivipar lebih modern daripada ikan ovipar dalam mempertahankan eksistensi spesies. Dalam proses biologisnya yaitu pada waktu terjadi pemijahan, ikan ovipar lebih banyak mengeluarkan energi dari pada ikan vivipar dan ovovivipar.
Chondrichthyes ovipar: bagian depan jaringan oviduct dimodifikasi menjadi kelenjar cangkang (shell gland)
Pada ovovivipar dan vivipar: bagian belakang oviduct membesar menjadi suatu uterus tempat menyimpan anak ikan selama perkembangan embrioniknya.

Senin, 11 Juni 2012

Penjelasan Mengenai Ikan Pelagis dan Ikan Demersal serta Biota Laut yang Dilindungi


Tugas  II
Eksplorasi Sumber Daya Hayati Laut

Penjelasan Mengenai
Ikan Pelagis dan Ikan Demersal serta
Biota Laut yang Dilindungi









OLEH :
NIRWAN
L 111 09 277


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Ikan Pelagis dan Ikan Demersal serta Biota Laut yang Dilindungi

A. IKAN PELAGIS
Ikan pelagis (pelagic fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar usus. fillet mereka mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam dan antar spesies. Contohnya termasuk tengiri, marlin, wahoo, tuna, sarden, salmon, trout, ikan teri, dan barakuda.
  • Ikan pelagis kecil misalnya : teri, lemuru, tembang, japuh, kembung. Ditangkap dengan alat penangkap berupa jaring, seperti  jaring insang, jaring lingkar, pukat cincin, payang, bagan, pukat tepi dan pakaya.
  • Ikan pelagis besar: Ikan tuna, cakalang dan cucut ditangkap dengan teknik memancing: pancing trolling atau tonda
  • Ikan pelagis kecil biasa berada di tubiran karang dan selalu berpindah tempat.
  • Ikan pelagis besar biasanya dapat ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran dimana arus hangat dekat perairan pantai. Juga ditemukan di laut terbuka dengan suhu yang berubah ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di terumbu yang dalam.

B. IKAN DEMERSAL
Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya. Menurut Aoyama (1973) ikan dasar memilki sifat ekologi yaitu sebagai berikut:
1.       Mempunyai adaptasi dengan kedalaman perairan
2.       Aktifitasnya relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang lebih sempit jika dibandingkan dengan ikan pelagis
3.       Jumlah kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis
4.       Habitat utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis diantaranya berada di lapisan perairan yang lebih atas.
5.       Kecepatan pertumbuhannya rendah
6.       Komunitas memiliki seluk beluk yang komplek
7.       Dibanding sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal relatif lebih kecil akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi Ikan demersal tersebar di seluruh perairan Indonesia, terutama di paparan Sunda dan Laut Arafura dengan kecenderungan kepadatan sediaan potensi tinggi di daerah pantai.
Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh factor oseanografi seperti : suhu, salinitas, arus, bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir (Dwiponggo et al, 1989 vide Suharto, 1999). Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan (multi species) yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai alat tangkap (multi gear).
Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain : kakap merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek (Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran (Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain-lain.

C. Biota Laut yang Dilindungi
Biota yang dilindungi adalah  : jenis-jenis mahluk hidup yang dilindungi, baik yang berada di darat maupun yang berada di laut

Mengapa dilindungi :
•    Sulit berkembang biak
•    Populasinya menurun drastis
•    Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu
•    Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat
Dasar-dasar peraturan
•    UU Kehati No. 5 Tahun 1994  Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem
•    UU Konservasi No. 5 Tahun 1990 : Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin, dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati  dan ekosistemnya.
Jenis-jenis biota laut  yang dilindungi  :
1.    Reptilia laut
•    Penyu Tempayan (Caretta caretta
•    Penyu Hijau (Chelonia mydas
•    Penyu Belombing (Dermochelys coriaceae)
•    Penyu Sisik (Eretmochelysimbricata)
•    Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea
•    Penyu Pipih (Natator depressa)

2.    Mamalia
•    Paus Biru (Balaenopthera musculus)
•    Paus Bersirip (Balaenopthera physalus)
•    Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae)
•    Paus Lemak (Cetacea)
•    Lumba-lumba air laut (dolphinidae
•    Duyung (Dugong dugon)
•    Lumba-lumba (ziphidaee)

3.    Pisces
•    Coelacanth fish (Latimeria chalumnae)
·      Ikan Napoleon (Cheilinus undulates)
·      Ikan Kerapu Bebek (Chromilepthes altivelis)

4.    Moluska
•    Kima Raksasa, Kima Kuku Beruang (Hippopus hippopus)
•    Kima Cina (Hippopus porcellanus)
•    Kepala Kambing (Cassis cornuta)
•    Triton Terompert (Charonia tritonis)
•    Nautilus Berongga (Nautilus pompillus)
•    Troka, Susu Bunder, Lola Merah  (Trochus niloticus)
•    Batu Laga, Siput Hijau (Turbo Marmoratus)

5.    Anthozoa
•    Akar Bahar
·      Koral Hitam (anthiphates spp.)

6.    Crustacea
•    Ketam Kelapa (Birgus Latro)
•    Ketam Tapak Kuda (Tachipleus gigas)