Social Icons

Pages

Rabu, 30 Maret 2011

KONSEP DASAR GIS

PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis (SIG atau singkatan bahasa Inggrisnya GIS – Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Sistem informasi geografis (SIG) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti: analisis penyakit epidemik (demam berdarah), analisis kejahatan (kerusuhan), navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek), analisis bisnis (sistem stock dan distribusi), urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah), peneliti: spatial data exploration, utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management, pertahanan (military simulation), dll
Sesuai dengan kemajuan teknologi pada akhir-akhir ini, khususnya di bidang komputer grafik, pengembangan SIG di Indonesia telah banyak dimulai dan diterapkan dalam berbagai bidang aplikasi, baik di bidang pemetaan sendiri maupun pada bidang di luar pemetaan. Pengembangan SIG, disertai dengan suatu harapan, yaitu dapat menjawab persoalan-persoalan pengelolaan data geografis, baik untuk pengelolaan data, perencanaan, pemantauan, maupun untuk pengembangan pekerjaan - pekerjaan yang berkaitan dengan objek di permukaan bumi (Gandasasmita, 1995)
Fungsi dari sistem informasi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi adalah suatu rantai operasi yang membawa kita dari perencanaan (planning) pengamatan dan pengumpulan data, menyimpan, dan analisis data, penggunaan informasi yang diturunkan dalam berbagai proses pembuatan keputusan. Ini membawa kita pada suatu konsep yang sangat penting suatu peta dalah sejenis sistem informasi. Suatu peta merupakan suatu koleksi dari koleksi data tersimpan, teranalis, dan informasi yang diturunkan dari koleksi ini digunakan dalam pebuatan keputusan. Supaya berguna, suatu peta harus dapat menyampaikan informasi dalam tampilan yang jelas, tak meragukan, bagi pengguna yang dituju.
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR GIS
Konsep dasar GIS merupakan dasar-dasar yang penting dan harus dipahami ketika seseorang mempelajari Sistem Informasi Geografis. Dimana dalam konsep ini saya masukkan beberapa point penting yang dipahami : Definisi, Subsistem-subsistem GIS, Komponen GIS, dan Jenis-jenis data.
A. Definisi GIS ??
SIG (Sistem Informasi Geografi) adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data gegrafis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, menganalisa, mengintegrasi serta menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
B. Subsistem-subsistem GIS
Dalam Sebuah GIS memiliki empat subsistem pemfungsian pokok yang harus kita pahami. Yaitu : Subsistem input data dimana memungkinkan user untuk menangkap , mengumpulkan dan mengalihkan data keruangan dan thematic kedalam bentuk digital. Input-input data biasanya bergerak dari kombinasi peta-peta hard copy, foto udara, citra pengindraan jarak jauh, laporan-laporan, dokumen survey dan sebagainya. Subsistem manajemen data. Mengorganisir data tersebut, keruangan dan atribut, dalam satu bentuk yang memungkinkannya diambil kembali dengan cepat untuk analisa, dan memungkinkan memperbaharui cepat dan akurat untuk dibuat kedalam database. Komponen ini biasanya terlibat penggunaan satu Database Management System (DBMS) untuk pengaturan (maintaining) atribut data. Data keruangan biasanya disandikan dan diatur dalam satu format yang sesuai. Subsistem manipuasi dan analisa data memungkinkan user menetapkan dan melaksanakan prosedur keruangan dan atribut untuk membentuk informasi yang diperoleh. Subsistem ini secara umum difikirkan sebagai jantung dari sebuah GIS, dan biasanya membedakannya dari database sistem informasi dan sistem CAD lainnya.
Subsistem output dan menampilkan data memungkinkan user membentuk
tampilan grafis, peta bersifat biasa, dan laporan berupa table mewakili hasil
informasi yang diperoleh
.
Gambar 1. Subsistem-subsistem GIS
C. Komponen GIS
Pengoprasian sebuah GIS mempunyai sederetan komponen yang
digabungkan agar sistem tersebut dapat bekerja. Komponen-komponen tersebut
adalah sangat menentukan dalam mensukseskan sebuah GIS. Kerja sebuah GIS
mengintegrasikan lima komponen kunci : perangkat keras ( hardware), perangkat
lunak (software), data, orang-orang (people), dan cara (methode).
Gambar 2. Komponen-komponen dalam SIG
1. Perangkat keras
Gambar 3. Komponen Perangkat keras
Perangkat keras adalah sistem computer dimana sebuah GIS beroprasi. Yang mana dilengkapi oleh berbagai macam alat seperti CPU, Monitor, Print, Scanner dll.
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak GIS menyediakan fungsi-fungsi dan peralatan (tools) yang diperlukan untuk menyimpan, menganalisa dan menayangkan informasi geografi. Berbagai perusahaan seperti ESRI menawarkan perangkat lunak dengan peralatan menyeluruh. Juga terdapat produk open source seperti GRASS atau banyak produk tertentu lainnya.
3. Data
Barangkali komponen GIS terpenting adalah data. Data geografi dan hubungannya dengan tabel data dapat dikumpulkan in-house, persyaratan dan specifikasi menurut kebiasaan, atau kadang-kadang disewa dari perusahaan penyedia kommersial. Sebuah GIS dapat mengintegrasikan data keruangan dengan sumbar data existing, string disimpan dalam sebuah DBMS barsama. Integrasi data keruangan (biasanya pemilik perusahaan ke perangkat lunak GIS), dan menyimpan tabel data kedalam sebuah DBMS adalah satu kunci pemfungsian disanggupi oleh GIS.
4. Orang-orang (people)
Teknologi GIS bernilai terbatas tanpa adanya orang-orang yang mengelola sistem dan mengembangkan rencana untuk pemakaiannya kedalam persoalan dunia nyata. Rentang pengguna GIS dari orang-orang teknik tertentu yang merancang dan mengurus sistem sampai pada mereka yang menggunakannya untuk membantu mereka menyelesaikan pekejaan sehari-hari. Mengenali specialist GIS versus end user sering menentukan terhadap kesesuaian penerapan teknologi GIS.
5. Methods
Keberhasilan pengoprasian GIS sesuai penerapan rencana yang telah dirancang dan aturan-aturan bisnis, yang memodelkan praktek pengoprasian unik bagi tiap organisasi.
D. Jenis Data GIS
Jenis data dasar dalam GIS mencerminkan data traditional yang ditemukan dalam peta. Karena itu, teknologi GIS memanfaatkan dua jenis data. Yaitu : Data spatial yaitu menggambarkan lokasi mutlak dan relatif dari featur geografi Data Atribut yaitu menggambarkan sifat-sifat dari keruangan feature.
Koordinat lokasi dari keberadaan sebuah hutan akan merupakan data spatial, sementara sifat-sifat dimana hutan berada seperti : kelompok pemilik, kelompok tanaman yang mendominasi, cara mengakhiri kepemilikan merupakan attribute data.
Model data spatial
Data spatial yang bersifat traditional telah disimpan dan ditunjukkan dalam bentuk peta. Tiga jenis model data spatial telah dikembangkan untuk menyimpan data geografi secara digital. Yaitu : Vektor
Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon).
Titik (point)
Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll.
Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dll.
Area (Poligon)
Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil Tanah, dll.
Raster
Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk
matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan
memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat
keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut
dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang
berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini
digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital
Elevatin Model) dan model permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model).
Diagram berikut mencerminkan dua teknik utama pemberian sandi data
spatial. Yaitu vektor dan raster. Data citra memanfaatkan teknik-teknik yang
sangat sama dengan data raster, meskipun secara typical kekurangan
persyaratan format internal untuk analis dan pemodelan data. Citra
mencerminkan picture atau foto dari taman.
DATA SPASIAL
MODEL DATA VEKTOR MODEL DATA RASTER
NON-TOPOLOGI TOPOLOGI
DATA SEDERHANA
(SIMPLE DATA)
DATA TINGKAT TINGGI
(HIGHER-DATA LEVEL)
TIN
(TRIANGULATED
IRREGULAR NETWORK)
REGIONS
DYNAMIC
SEGMENTATION
Gambar 5 : Klasifikasi Model Data Spasial
KESIMPULAN
1. Konsep dasar GIS merupakan suatu dasar dimana setiap orang harus menguasai konsep terlebih dahulu sebelum lanjut ke aplikasinya.
2. Dalam GIS terdapat subsistem-subsistem GIS yang menyangkut input, output, manajemen dan analisis data.
3. Ada 5 komponen dalam GIS yaitu hardware, software, data, metodh dan people.
4. Dikenal 2 macam data dalam GIS yaitu Data spasial dan Data atribut, dimana data spasial terdiri dari data vektor dan data raster.


DAFTAR PUSTAKA
Aniati Murni, Dr, GIS : Hardware & Software, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia
Aniati Murni, Dr, GIS : Sejarah & Perkembangan, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Aniati Murni, Dr, Sistem Inderaja dan GIS, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Denny charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Elexmedia Komputindo, Bandung, 2002.
Prahasta E. 2002. Konsep-konsep Sistem Informasi Geografi.Informatika : Bandung
Rivai. S. ,2010. Konsep Dasar GIS http://tips-sahrul.blogspot.com (Diakses tanggal 21 Oktober 2010).

Filum Moluska

Filum Moluska terdiri lebih dari 100,000 spesies dengan variasi bentuk tubuh dan cara hidup. Moluska memiliki coelom tereduksi dan terbatas pada daerah sekitar jantung. Seluruh moluska memiliki;
1. Massa visceral berisi organ-organ dalam, termasuk saluran pencernaan, sepasang ginjal dan organ reproduksi.
2. Mantel pembungkus namun tidak menutupi seluruh massa visceral serta mengeluarkan cangkang juga mendukung pembentukan imsamg atau paru-paru.
3. Daerah kepala/kaki berisi organ pengindera dan struktur otot yang digunakan untuk pergerakan.
4. Radula adalah organ yang memunculkan banyak baris gigi dan digunakan untuk mengunyah makanan.
5. Sistem saraf terdiri dari beberapa ganglia yang dihubungkan dengan serabut saraf.

Kebanyakan moluska memiliki sistem peredaran darah terbuka; sebuah jantung memompakan hemolimf melalui saluran menuju hemocoel. Darah berdifusi kembali menuju jantung dan dipompa ke tubuh lagi. Beberapa mollusca bergerak dengan lamban dan tidak memiliki kepala, sementara lainnya adalah pemangsa yang aktif yang memiliki kepala dan panca indera.

Klasifikasi Moluska
Polyplacophora
Chiton, adalah contoh moluska dengan cangkang yang terdiri dari 8 lempeng bersusun. Sebuah otot ventral digunakan untuk merayap sepanjang substrat atau untuk menempel di karang. Chiton memakan kepingan-kepingan ganggang.

Gastropoda
Kelas Gastropoda termasuk keong, siput darat, bekicot dan siput laut. Kebanyakan gastropoda ada di laut, meskipun beberapa diantaranya ada di air tawar dan daratan. Banyak gastropoda adalah herbivora yang menggunakan radula mereka untuk mengikis makanan dari permukaan. Gastropoda karnivora menggunakan radulanya untuk melubangi cangkang bivalvia untuk memperoleh makanan. Kebanyakan gastropoda memiliki kepala yang berkembang baik dengan mata dan tentakel yang menonjol dari cangkang bergelung yang melindungi masa visceral. Tetapi tidak semua gastropoda memiliki cangkang, contohnya siput telanjang (nudibranchia) dan keong and siput darat tidak memiliki cangkang.



Pada gastropoda air, insang ditemukan di dalam rongga mantel, pada gastropoda darat mantel terisi penuh dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai paru-paru saat udara bergerak masuk dan keluar melalui lubang-lubang pernafasan. Gastropoda darat adalah hermaphrodit, perkawinan dilakukan oleh dua individu yang saling memberikan sperma untuk membuahi telur-telur. Telur-telur diletakkan di tanah dan berkembang tanpa melalui fase larva.



Bivalvia
Kelas Bivalvia terdiri dari kerang, tiram, remis dan kima. Anggota kelompok ini memiliki dua bagian cangkang yang diikat dengan erat oleh otot seperti mekanisme engsel. Bivalvia tidak memiliki kepala, radula dansedikit penonjolan kepala. Kerang menggunakan kaki mirip kapak untuk menggali pasir; remis menggunakan kakinya membentuk benang penjerat mangsa; tiram menggunakannya untuk menggali pasir dan berenang. Buka-tutup cangkang dengan cepat menimbulkan semburan air.





Cangkang bivalvia disekresi oleh mantel. Cangkang ini tersusun dari protein dan kalsium karbonat dengan selapis bagian dalam dari mutiara. Mutiara ini terbentuk akibat adanya benda asing yang masuk daerah antara mantel dan cangkang.

Bivalvia memiliki sistem peredaran darah terbuka, sistem sarafnya terdiri dari tiga pasang ganglia. Ada dua ginjal di bawah jantung yang bertugas membuang sisa ammonia. Alat kelamin sudah terpisah,



Cephalopoda
Kelas Cephalopoda diantaranya cumi-cumi, sotong, gurita dan nautilus.
Cumi-cumi dan gurita dapat menyemprotkan air dari antelnya melalui sebuah corong. Di sekitar kepala terdapat tentakel dengan mulut isap yang dapat digunakan untuk menanglap mangsa dan mengirimkannya ke paruh/mulut yang kuat. Secara umum Cephalopoda memiliki alat indera yang berkembang baik, termasuk mata tipe kamera. Kebanyakan cephalopoda khususnya gurita memiliki otak yang berkembang baik dan menunjukkan kemampuan unuk belajar. Nautilus terbungkus oleh cangkang sedangkan cumi-cumi mempunyai rangka yang terdeuksi dan berada di dalam tubuh.


Cumi-cumi dan gurita mempunyai kantung tinta yang dapat disemburkan kelaur membentuk “awan” tinta yang menghalangi pemangsanya. Alat kelamin sudah terpisah.

Selasa, 22 Maret 2011

Phylum Mollusca

mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Gastropoda

gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Pelecypoda

Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).

Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
Peran mollusca bagi manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
-Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
-Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
-Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
-Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.