Social Icons

Pages

Rabu, 30 Maret 2011

KONSEP DASAR GIS

PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis (SIG atau singkatan bahasa Inggrisnya GIS – Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Sistem informasi geografis (SIG) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti: analisis penyakit epidemik (demam berdarah), analisis kejahatan (kerusuhan), navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek), analisis bisnis (sistem stock dan distribusi), urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah), peneliti: spatial data exploration, utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management, pertahanan (military simulation), dll
Sesuai dengan kemajuan teknologi pada akhir-akhir ini, khususnya di bidang komputer grafik, pengembangan SIG di Indonesia telah banyak dimulai dan diterapkan dalam berbagai bidang aplikasi, baik di bidang pemetaan sendiri maupun pada bidang di luar pemetaan. Pengembangan SIG, disertai dengan suatu harapan, yaitu dapat menjawab persoalan-persoalan pengelolaan data geografis, baik untuk pengelolaan data, perencanaan, pemantauan, maupun untuk pengembangan pekerjaan - pekerjaan yang berkaitan dengan objek di permukaan bumi (Gandasasmita, 1995)
Fungsi dari sistem informasi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi adalah suatu rantai operasi yang membawa kita dari perencanaan (planning) pengamatan dan pengumpulan data, menyimpan, dan analisis data, penggunaan informasi yang diturunkan dalam berbagai proses pembuatan keputusan. Ini membawa kita pada suatu konsep yang sangat penting suatu peta dalah sejenis sistem informasi. Suatu peta merupakan suatu koleksi dari koleksi data tersimpan, teranalis, dan informasi yang diturunkan dari koleksi ini digunakan dalam pebuatan keputusan. Supaya berguna, suatu peta harus dapat menyampaikan informasi dalam tampilan yang jelas, tak meragukan, bagi pengguna yang dituju.
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR GIS
Konsep dasar GIS merupakan dasar-dasar yang penting dan harus dipahami ketika seseorang mempelajari Sistem Informasi Geografis. Dimana dalam konsep ini saya masukkan beberapa point penting yang dipahami : Definisi, Subsistem-subsistem GIS, Komponen GIS, dan Jenis-jenis data.
A. Definisi GIS ??
SIG (Sistem Informasi Geografi) adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data gegrafis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, menganalisa, mengintegrasi serta menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
B. Subsistem-subsistem GIS
Dalam Sebuah GIS memiliki empat subsistem pemfungsian pokok yang harus kita pahami. Yaitu : Subsistem input data dimana memungkinkan user untuk menangkap , mengumpulkan dan mengalihkan data keruangan dan thematic kedalam bentuk digital. Input-input data biasanya bergerak dari kombinasi peta-peta hard copy, foto udara, citra pengindraan jarak jauh, laporan-laporan, dokumen survey dan sebagainya. Subsistem manajemen data. Mengorganisir data tersebut, keruangan dan atribut, dalam satu bentuk yang memungkinkannya diambil kembali dengan cepat untuk analisa, dan memungkinkan memperbaharui cepat dan akurat untuk dibuat kedalam database. Komponen ini biasanya terlibat penggunaan satu Database Management System (DBMS) untuk pengaturan (maintaining) atribut data. Data keruangan biasanya disandikan dan diatur dalam satu format yang sesuai. Subsistem manipuasi dan analisa data memungkinkan user menetapkan dan melaksanakan prosedur keruangan dan atribut untuk membentuk informasi yang diperoleh. Subsistem ini secara umum difikirkan sebagai jantung dari sebuah GIS, dan biasanya membedakannya dari database sistem informasi dan sistem CAD lainnya.
Subsistem output dan menampilkan data memungkinkan user membentuk
tampilan grafis, peta bersifat biasa, dan laporan berupa table mewakili hasil
informasi yang diperoleh
.
Gambar 1. Subsistem-subsistem GIS
C. Komponen GIS
Pengoprasian sebuah GIS mempunyai sederetan komponen yang
digabungkan agar sistem tersebut dapat bekerja. Komponen-komponen tersebut
adalah sangat menentukan dalam mensukseskan sebuah GIS. Kerja sebuah GIS
mengintegrasikan lima komponen kunci : perangkat keras ( hardware), perangkat
lunak (software), data, orang-orang (people), dan cara (methode).
Gambar 2. Komponen-komponen dalam SIG
1. Perangkat keras
Gambar 3. Komponen Perangkat keras
Perangkat keras adalah sistem computer dimana sebuah GIS beroprasi. Yang mana dilengkapi oleh berbagai macam alat seperti CPU, Monitor, Print, Scanner dll.
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak GIS menyediakan fungsi-fungsi dan peralatan (tools) yang diperlukan untuk menyimpan, menganalisa dan menayangkan informasi geografi. Berbagai perusahaan seperti ESRI menawarkan perangkat lunak dengan peralatan menyeluruh. Juga terdapat produk open source seperti GRASS atau banyak produk tertentu lainnya.
3. Data
Barangkali komponen GIS terpenting adalah data. Data geografi dan hubungannya dengan tabel data dapat dikumpulkan in-house, persyaratan dan specifikasi menurut kebiasaan, atau kadang-kadang disewa dari perusahaan penyedia kommersial. Sebuah GIS dapat mengintegrasikan data keruangan dengan sumbar data existing, string disimpan dalam sebuah DBMS barsama. Integrasi data keruangan (biasanya pemilik perusahaan ke perangkat lunak GIS), dan menyimpan tabel data kedalam sebuah DBMS adalah satu kunci pemfungsian disanggupi oleh GIS.
4. Orang-orang (people)
Teknologi GIS bernilai terbatas tanpa adanya orang-orang yang mengelola sistem dan mengembangkan rencana untuk pemakaiannya kedalam persoalan dunia nyata. Rentang pengguna GIS dari orang-orang teknik tertentu yang merancang dan mengurus sistem sampai pada mereka yang menggunakannya untuk membantu mereka menyelesaikan pekejaan sehari-hari. Mengenali specialist GIS versus end user sering menentukan terhadap kesesuaian penerapan teknologi GIS.
5. Methods
Keberhasilan pengoprasian GIS sesuai penerapan rencana yang telah dirancang dan aturan-aturan bisnis, yang memodelkan praktek pengoprasian unik bagi tiap organisasi.
D. Jenis Data GIS
Jenis data dasar dalam GIS mencerminkan data traditional yang ditemukan dalam peta. Karena itu, teknologi GIS memanfaatkan dua jenis data. Yaitu : Data spatial yaitu menggambarkan lokasi mutlak dan relatif dari featur geografi Data Atribut yaitu menggambarkan sifat-sifat dari keruangan feature.
Koordinat lokasi dari keberadaan sebuah hutan akan merupakan data spatial, sementara sifat-sifat dimana hutan berada seperti : kelompok pemilik, kelompok tanaman yang mendominasi, cara mengakhiri kepemilikan merupakan attribute data.
Model data spatial
Data spatial yang bersifat traditional telah disimpan dan ditunjukkan dalam bentuk peta. Tiga jenis model data spatial telah dikembangkan untuk menyimpan data geografi secara digital. Yaitu : Vektor
Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon).
Titik (point)
Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll.
Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dll.
Area (Poligon)
Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil Tanah, dll.
Raster
Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk
matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan
memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat
keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut
dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang
berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini
digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital
Elevatin Model) dan model permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model).
Diagram berikut mencerminkan dua teknik utama pemberian sandi data
spatial. Yaitu vektor dan raster. Data citra memanfaatkan teknik-teknik yang
sangat sama dengan data raster, meskipun secara typical kekurangan
persyaratan format internal untuk analis dan pemodelan data. Citra
mencerminkan picture atau foto dari taman.
DATA SPASIAL
MODEL DATA VEKTOR MODEL DATA RASTER
NON-TOPOLOGI TOPOLOGI
DATA SEDERHANA
(SIMPLE DATA)
DATA TINGKAT TINGGI
(HIGHER-DATA LEVEL)
TIN
(TRIANGULATED
IRREGULAR NETWORK)
REGIONS
DYNAMIC
SEGMENTATION
Gambar 5 : Klasifikasi Model Data Spasial
KESIMPULAN
1. Konsep dasar GIS merupakan suatu dasar dimana setiap orang harus menguasai konsep terlebih dahulu sebelum lanjut ke aplikasinya.
2. Dalam GIS terdapat subsistem-subsistem GIS yang menyangkut input, output, manajemen dan analisis data.
3. Ada 5 komponen dalam GIS yaitu hardware, software, data, metodh dan people.
4. Dikenal 2 macam data dalam GIS yaitu Data spasial dan Data atribut, dimana data spasial terdiri dari data vektor dan data raster.


DAFTAR PUSTAKA
Aniati Murni, Dr, GIS : Hardware & Software, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia
Aniati Murni, Dr, GIS : Sejarah & Perkembangan, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Aniati Murni, Dr, Sistem Inderaja dan GIS, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Denny charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Elexmedia Komputindo, Bandung, 2002.
Prahasta E. 2002. Konsep-konsep Sistem Informasi Geografi.Informatika : Bandung
Rivai. S. ,2010. Konsep Dasar GIS http://tips-sahrul.blogspot.com (Diakses tanggal 21 Oktober 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar